Senin, 23 Februari 2015

Makalah Perbedaan Pertumbuhan pada Kacang Hijau



KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga Saya dapat menyusun makalah ini Insya Allah dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini Saya akan membahas mengenai “Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman”.

Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu Saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun Saya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat Saya harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.


Enrekang, 11 Mei 2014




 Wahyu Pratama





















     I.              TUJUAN
·         Untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

    II.            RANCANGAN PERCOBAAN
No.
Biji tanaman
Media tumbuh
Cahaya
Air
Lainnya
1.
Kacang hijau
Tanah gembur
Terang & gelap
1x sehari
Direndam ±13 jam
2.
Kacang hijau
Kapas
Terang & gelap
1x sehari
Direndam ±13 jam
3.
Kacang hijau
Tanah gembur
Gelap
1x sehari
Direndam ±13 jam
4.
Kacang hijau
Pasir
Terang & gelap
1x sehari
Direndam ±13 jam
5.
Kacang hijau
Tanah gembur
Terang & gelap
1x sehari
Tidak direndam

 III.            ALAT DAN BAHAN
ü  Biji kacang hijau
ü  Gelas plastik minuman
ü  Tanah gembur
ü  Tanah pasir
ü  Kapas
ü  Gunting
ü  Alat tulis
ü  Mistar

  IV.            CARA KERJA
Ø  Menggunting 5 gelas plastik hingga tinggi mencapai ±7cm guna untuk mempermudah dalam proses pengambilan data.
Ø  Merendam beberapa biji kacang hijau di dalam air selama ±13 jam.
Ø  Menaruh tanah gembur, pasir, dan kapas kedalam 5 gelas plastik tadi.
Ø  Menanam biji kacang hijau yang sudah direndam maupun yang belum kedalam 5 gelas plastik yang sudah dimasukkan media tumbuhnya.
Ø  Menaruh di tempat yang mendapat cahaya matahari yang cukup dan ada yang tidak mendapat cahaya matahari sesuai dengan rancangan percobaan yang dibuat.
Ø  Saya siram satu kali sehari.
Ø  Mengamati pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau tersebut kemudian mencatat data yang didapat.

     V.            TEORI SINGKAT
Salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan, begitu pula dengan tanaman misalnya kacang hijau. Pertumbuhan adalah suatu proses peningkatan ukuran yang bersifat permanen/tetap dan tidak dapat kembali, sedangkan perkembangan adalah suatu proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif.
        Biji tanaman misalnya kacang hijau, dapat dikatakan mengalami pertumbuhan dan perkembangan apabila mulai berkecambah. Perkecambahan adalah tahap awal pertumbuhan dan perkembangan di dalam biji.
        Selama proses pertumbuhan dan perkembangan, tanaman dipengaruhi oleh faktor luar (eksternal) dan faktor dalam (internal). Faktor luar berupa cahaya matahari, suhu, kelembaban, air, dan nutrisi. Faktor dalam berupa hormon dan gen.

  VI.            HASIL PENGAMATAN
Pada saat sebelum ditanam, biji kacang hijau pada sampel 1,2,3, dan 4 direndam. Ternyata setelah direndam ukurannya bertambah besar, teksturnya lunak, serta ada juga yang kulitnya mulai terkelupas.
Tanaman
Panjang mula-mula (cm)
Panjang akhir (cm)
1
0,4
0,6
2
0,5
0,7
3
0,5
0,7
4
0,5
0,7
5
0,4
0,4

Hari pertama setelah penanaman.
Tanaman
Keadaan
1
Sudah muncul plantula, kulitnya baru setengah mengelupas dari kotiledon.
2
Sudah muncul plantula, kulitnya baru setengah mengelupas dari kotiledon.
3
Sudah muncul plantula, kulitnya baru setengah mengelupas dari kotiledon.
4
Kulit sudah mengelupas dari kotiledon, radikula sudah mulai tumbuh memanjang.
5
Kulit sudah mulai mengelupas dari kotiledon, namun belum muncul plantula.

Hari kedua setelah penanaman.
Tanaman
Keadaan
1
Sudah muncul plumula dan radikula, kotiledon berwarna hijau. Panjang plumula 1,5 cm. Kotiledon terangkat keatas permukaan tanah.
2
Sudah muncul plumula dan radikula, kotiledon berwarna hijau. Panjang plumula 1,8 cm. Kotiledon terangkat keatas permukaan tanah.
3
Sudah muncul plumula dan radikula, kotiledon berwarna merah pucat. Panjang plumula 2,3 cm. Kotiledon terangkat keatas permukaan tanah.
4
Sudah tumbuh plumula, radikula makin panjang dan kotiledon berwarna hijau. Panjang plumula 1,7 cm. Kotiledon terangkat keatas permukaan tanah.
5
Sudah muncul plumula dan radikula, kotiledon berwarna hijau.  Panjang plumula 1 cm. Kotiledon terangkat keatas permukaan tanah.

Hari ketiga setelah penanaman.
Tanaman
Keadaan
1
Batang tanaman mengarah ke arah luar jendela. Panjang batang 7 cm, panjang daun 0,5 cm.
2
Batang tanaman mengarah ke arah luar jendela. Panjang batang 6 cm, panjang daun 1 cm.
3
Kotiledon dan biji berwarna merah muda. Daun dan batang berwarna kuning. Batang bengkok dan mengarah ke segala arah. Panjang batang 5,5 cm dan panjang daun 1 cm.
4
Batang tanaman mengarah ke arah luar jendela. Panjang batang 5 cm, panjang daun 1,5 cm.
5
Batang tanaman mengarah keluar jendela. Panjang batang 3,5 cm.

Hari keempat setelah penanaman.
Tanaman
Keadaan
1
Panjang batang 13,5 cm dan panjang daun 1,5 cm. Kotiledon makin mengecil. Batang dan daun berwarna hijau muda.
2
Panjang batang 10,5 cm dan panjang daun 1,4 cm. Kotiledon makin mengecil. Batang dan daun berwarna hijau muda.
3
Panjang batang 11 cm dan panjang daun 1,5 cm. Kotiledon makin mengecil. Tanaman makin terlihat layu/pucat.
4
Panjang batang 10,5 cm dan panjang daun 2 cm. Kotiledon makin mengecil. Batang dan daun berwarna hijau muda.
5
Panjang batang 8 cm dan panjang daun 1 cm. Batang dan daun berwarna hijau muda.

Hari kelima setelah penanaman.
Tanaman
Keadaan
1
Kotiledon mengerut. Panjang batang 20 cm dan panjang daun 2 cm.
2
Kotiledon mengerut. Panjang batang 16 cm dan panjang daun 1,5 cm.
3
Kotiledon mengerut dan warnanya ada yang ungu pucat dan ada yang putih pucat. Panjang batang 21,5 cm dan panjang daun 2 cm.
4
Kotiledon mengerut. Panjang batang 18 cm dan panjang daun 3 cm.
5
Panjang batang 14 cm dan panjang daun 1 cm.

Hari keenam tidak dilakukan pengambilan data pengamatan.

Hari ketujuh setelah penanaman.
Tanaman
Keadaan
1
Kotiledon menjadi sangat kecil dan mengerut berwarna coklat. Panjang batang 23,5 cm dan panjang daun 2 cm.
2
Kotiledon menjadi sangat kecil dan mengerut berwarna coklat. Panjang batang 23 cm dan panjang daun 2 cm.
3
Kotiledon berwarna putih pucat, ukurannya kecil, dan mengerut. Panjang batang 32 cm dan panjang daun 2 cm.
4
Kotiledon menjadi sangat kecil dan mengerut berwarna coklat. Panjang batang 23 cm dan panjang daun 2 cm.
5
Kotiledon mengerut. Panjang batang 17 cm dan panjang daun 3 cm.

VII.            PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN
Pada sampel 1, 2, 3, dan 4 (biji kacang direndam) pertumbuhannya jauh lebih pesat dibanding sampel 5 (biji kacang tidak direndam). Hal ini disebabkan karena biji pada sampel 1, 2, 3, dan 4 melakukan proses imbibisi atau penyerapan air sampai biji ukurannya bertambah dan menjadi lunak, berbeda dengan sampel 5 karena biji belum menyerap air hingga biji ditanam.
Pada hasil pengamatan, kotiledon pada tanaman mengecil. Hal ini terjadi karena saat perkecambahan, tanaman memperoleh makanan dari cadangan makanan di kotiledonnya, sehingga makin lama kotiledon makin mengecil atau mengerut karena isi dari kotiledon berupa cadangan makanan terus diserap oleh tanaman hingga habis atau hingga terbentuk daun pada tumbuhan.
Pada sampel 1,2,4, dan 5 (terkena cahaya matahari), batangnya lebih pendek namun lebih kuat, berwarna hijau, dan bengkok menuju kearah datangnya cahaya; daunnya lebih lebar, tebal, dan berwarna hijau dibandingkan dengan sampel 3 (tidak terkena cahaya matahari) yang batangnya panjang tapi lemah berwarna putih pucat, dan bengkok ke segala arah hingga mengenai lantai; daunnya tidak mekar, kecil, tipis, dan berwarna kuning. Hal ini terjadi karena cahaya matahari diperlukan tanaman hijau dalam proses fotosintesis yang akan menghasilkan zat makanan sehingga batang menjadi kuat dan daunnya dapat mekar. Meskipun begitu, cahaya matahari menjadi penghambat pertumbuhan panjang tanaman karena hormon auksin yang terkena cahaya matahari akan terurai dan rusak. Auksin adalah hormon yang mengatur pertumbuhan sel. Tanaman yang tidak terkena cahaya matahari hormon auksinnya tidak terganggu sehingga tanaman tumbuh lebih panjang namun tidak subur pertumbuhannya atau disebut etiolasi. Sehingga, tanaman yang terkena cahaya matahari lebih pendek dibandingkan dengan tanaman yang tidak terkena cahaya matahari. Terlihat juga pada tanaman yang terkena cahaya matahari batangnya bengkok mengarah ke cahaya matahari. Hal ini disebabkan karena pengaruh cahaya matahari terhadap hormon auksin sehingga terjadinya gejala fototropisme dimana tumbuhan bergerak menuju rangsangan cahaya. Pada tanaman yang tidak terkena cahaya matahari akan mengandung air lebih banyak sedangkan zat gulanya sedikit. Akibatnya jumlah jaringan mesofil meningkat sehingga daun yang terbentuk menjadi lebih kecil dan tipis. Adapun pada daun yang mendapat cahaya matahari akan mengandung sedikit air dan zat gulanya banyak. Akibatnya jaringan palisadenya berlapis-lapis, daunnya pun lebih tebal dan besar. Cahaya matahari juga merangsang pembentukan klorofil sehingga tanaman ditempat yang terkena cahaya matahari daunnya berwarna hijau. Tanaman ditempat gelap tidak dapat membentuk klorofil sehingga daunnya berwarna kuning.
Pada sampel 1 (media tumbuhnya tanah gembur) batangnya lebih panjang dan besar dibanding dengan sampel 2 (media tumbuhnya pasir) dan 5 (media tumbuhnya kapas). Sampel 1 mendapatkan banyak nutrisi dari media tumbuhnya dibanding tanaman pada sampel 5 yang hanya mendapatkan sedikit nutrisi dari media tumbuhnya serta pada sampel 2 yang sama sekali tidak mendapatkan nutrisi dari media tumbuhnya.
Berdasarkan data yang saya dapat, kotiledon pada tanaman kacang hijau terangkat ke atas permukaan tanah. Hal ini disebabkan karena kacang hijau mengalami perkecambahan epigeal, yaitu perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah.

VIII.            KESIMPULAN
Kacang hijau mengalami perkecambahan epigeal. Proses perkecambahan biasanya diawali dengan masuknya air ke dalam biji (imbibisi). Saat perkecambahan, tanaman mendapatkan makanan dari cadangan makanan di kotiledonnya. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: cahaya matahari, nutrisi, air, dan hormon.

  IX.            DAFTAR PUSTAKA

Kistinnah, Idun, and Endang Sri Lestari. 2006. Biologi 3. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Pujiyanto, Sri. 2012. Menjelajah Dunia Biologi. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Pramono, Shidiq, Subardi, and Nuryani. 2009. Biologi 3. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Riandari, Henny. 2007. Sains Biologi. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar