KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Saya panjatkan ke
Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya
sehingga Saya dapat menyusun makalah ini Insya Allah dengan baik dan benar,
serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini Saya akan membahas mengenai “Faktor
yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman”.
Makalah ini telah dibuat dengan
berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu Saya mengundang pembaca
untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun Saya. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat Saya harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Enrekang, 11 Mei 2014
Wahyu Pratama
I.
TUJUAN
·
Untuk
mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
II.
RANCANGAN
PERCOBAAN
No.
|
Biji tanaman
|
Media tumbuh
|
Cahaya
|
Air
|
Lainnya
|
1.
|
Kacang
hijau
|
Tanah
gembur
|
Terang
& gelap
|
1x sehari
|
Direndam
±13 jam
|
2.
|
Kacang
hijau
|
Kapas
|
Terang
& gelap
|
1x sehari
|
Direndam
±13 jam
|
3.
|
Kacang
hijau
|
Tanah
gembur
|
Gelap
|
1x sehari
|
Direndam
±13 jam
|
4.
|
Kacang
hijau
|
Pasir
|
Terang
& gelap
|
1x sehari
|
Direndam
±13 jam
|
5.
|
Kacang
hijau
|
Tanah
gembur
|
Terang
& gelap
|
1x sehari
|
Tidak
direndam
|
III.
ALAT DAN
BAHAN
ü Biji kacang hijau
ü Gelas plastik minuman
ü Tanah gembur
ü Tanah pasir
ü Kapas
ü Gunting
ü Alat tulis
ü Mistar
IV.
CARA KERJA
Ø Menggunting 5 gelas plastik hingga tinggi
mencapai ±7cm guna untuk mempermudah dalam proses pengambilan data.
Ø Merendam beberapa biji kacang hijau di dalam
air selama ±13 jam.
Ø Menaruh tanah gembur, pasir, dan kapas
kedalam 5 gelas plastik tadi.
Ø Menanam biji kacang hijau yang sudah direndam
maupun yang belum kedalam 5 gelas plastik yang sudah dimasukkan media
tumbuhnya.
Ø Menaruh di tempat yang mendapat cahaya
matahari yang cukup dan ada yang tidak mendapat cahaya matahari sesuai dengan
rancangan percobaan yang dibuat.
Ø Saya siram satu kali sehari.
Ø Mengamati pertumbuhan dan perkembangan kacang
hijau tersebut kemudian mencatat data yang didapat.
V.
TEORI
SINGKAT
Salah satu ciri makhluk hidup adalah
mengalami pertumbuhan dan perkembangan, begitu pula dengan tanaman misalnya
kacang hijau. Pertumbuhan adalah suatu proses peningkatan ukuran yang bersifat
permanen/tetap dan tidak dapat kembali, sedangkan perkembangan adalah suatu
proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif.
Biji
tanaman misalnya kacang hijau, dapat dikatakan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan apabila mulai berkecambah. Perkecambahan adalah tahap awal
pertumbuhan dan perkembangan di dalam biji.
Selama
proses pertumbuhan dan perkembangan, tanaman dipengaruhi oleh faktor luar
(eksternal) dan faktor dalam (internal). Faktor luar berupa cahaya matahari,
suhu, kelembaban, air, dan nutrisi. Faktor dalam berupa hormon dan gen.
VI.
HASIL
PENGAMATAN
Pada saat sebelum ditanam, biji kacang hijau
pada sampel 1,2,3, dan 4 direndam. Ternyata setelah direndam ukurannya
bertambah besar, teksturnya lunak, serta ada juga yang kulitnya mulai
terkelupas.
Tanaman
|
Panjang mula-mula (cm)
|
Panjang akhir (cm)
|
1
|
0,4
|
0,6
|
2
|
0,5
|
0,7
|
3
|
0,5
|
0,7
|
4
|
0,5
|
0,7
|
5
|
0,4
|
0,4
|
Hari pertama setelah penanaman.
Tanaman
|
Keadaan
|
1
|
Sudah muncul
plantula, kulitnya baru setengah mengelupas dari kotiledon.
|
2
|
Sudah
muncul plantula, kulitnya baru setengah mengelupas dari kotiledon.
|
3
|
Sudah
muncul plantula, kulitnya baru setengah mengelupas dari kotiledon.
|
4
|
Kulit
sudah mengelupas dari kotiledon, radikula sudah mulai tumbuh memanjang.
|
5
|
Kulit
sudah mulai mengelupas dari kotiledon, namun belum muncul plantula.
|
Hari kedua setelah penanaman.
Tanaman
|
Keadaan
|
1
|
Sudah
muncul plumula dan radikula, kotiledon berwarna hijau. Panjang plumula 1,5
cm. Kotiledon terangkat keatas permukaan tanah.
|
2
|
Sudah
muncul plumula dan radikula, kotiledon berwarna hijau. Panjang plumula 1,8
cm. Kotiledon terangkat keatas permukaan tanah.
|
3
|
Sudah
muncul plumula dan radikula, kotiledon berwarna merah pucat. Panjang plumula
2,3 cm. Kotiledon terangkat keatas permukaan tanah.
|
4
|
Sudah
tumbuh plumula, radikula makin panjang dan kotiledon berwarna hijau. Panjang plumula
1,7 cm. Kotiledon terangkat keatas permukaan tanah.
|
5
|
Sudah
muncul plumula dan radikula, kotiledon berwarna hijau. Panjang plumula 1 cm. Kotiledon terangkat
keatas permukaan tanah.
|
Hari ketiga setelah penanaman.
Tanaman
|
Keadaan
|
1
|
Batang
tanaman mengarah ke arah luar jendela. Panjang batang 7 cm, panjang daun 0,5
cm.
|
2
|
Batang
tanaman mengarah ke arah luar jendela. Panjang batang 6 cm, panjang daun 1
cm.
|
3
|
Kotiledon
dan biji berwarna merah muda. Daun dan batang berwarna kuning. Batang bengkok
dan mengarah ke segala arah. Panjang batang 5,5 cm dan panjang daun 1 cm.
|
4
|
Batang
tanaman mengarah ke arah luar jendela. Panjang batang 5 cm, panjang daun 1,5
cm.
|
5
|
Batang
tanaman mengarah keluar jendela. Panjang batang 3,5 cm.
|
Hari keempat setelah penanaman.
Tanaman
|
Keadaan
|
1
|
Panjang
batang 13,5 cm dan panjang daun 1,5 cm. Kotiledon makin mengecil. Batang dan
daun berwarna hijau muda.
|
2
|
Panjang
batang 10,5 cm dan panjang daun 1,4 cm. Kotiledon makin mengecil. Batang dan
daun berwarna hijau muda.
|
3
|
Panjang
batang 11 cm dan panjang daun 1,5 cm. Kotiledon makin mengecil. Tanaman makin
terlihat layu/pucat.
|
4
|
Panjang
batang 10,5 cm dan panjang daun 2 cm. Kotiledon makin mengecil. Batang dan
daun berwarna hijau muda.
|
5
|
Panjang
batang 8 cm dan panjang daun 1 cm. Batang dan daun berwarna hijau muda.
|
Hari kelima setelah penanaman.
Tanaman
|
Keadaan
|
1
|
Kotiledon
mengerut. Panjang batang 20 cm dan panjang daun 2 cm.
|
2
|
Kotiledon
mengerut. Panjang batang 16 cm dan panjang daun 1,5 cm.
|
3
|
Kotiledon
mengerut dan warnanya ada yang ungu pucat dan ada yang putih pucat. Panjang
batang 21,5 cm dan panjang daun 2 cm.
|
4
|
Kotiledon
mengerut. Panjang batang 18 cm dan panjang daun 3 cm.
|
5
|
Panjang
batang 14 cm dan panjang daun 1 cm.
|
Hari keenam tidak dilakukan pengambilan data
pengamatan.
Hari ketujuh setelah penanaman.
Tanaman
|
Keadaan
|
1
|
Kotiledon menjadi
sangat kecil dan mengerut berwarna coklat. Panjang batang 23,5 cm dan panjang
daun 2 cm.
|
2
|
Kotiledon
menjadi sangat kecil dan mengerut berwarna coklat. Panjang batang 23 cm dan
panjang daun 2 cm.
|
3
|
Kotiledon
berwarna putih pucat, ukurannya kecil, dan mengerut. Panjang batang 32 cm dan
panjang daun 2 cm.
|
4
|
Kotiledon
menjadi sangat kecil dan mengerut berwarna coklat. Panjang batang 23 cm dan
panjang daun 2 cm.
|
5
|
Kotiledon
mengerut. Panjang batang 17 cm dan panjang daun 3 cm.
|
VII.
PEMBAHASAN
HASIL PENGAMATAN
Pada sampel 1, 2, 3, dan 4 (biji kacang
direndam) pertumbuhannya jauh lebih pesat dibanding sampel 5 (biji kacang tidak
direndam). Hal ini disebabkan karena biji pada sampel 1, 2, 3, dan 4 melakukan
proses imbibisi atau penyerapan air sampai biji ukurannya bertambah dan menjadi
lunak, berbeda dengan sampel 5 karena biji belum menyerap air hingga biji
ditanam.
Pada hasil pengamatan, kotiledon pada tanaman
mengecil. Hal ini terjadi karena saat perkecambahan, tanaman memperoleh makanan
dari cadangan makanan di kotiledonnya, sehingga makin lama kotiledon makin
mengecil atau mengerut karena isi dari kotiledon berupa cadangan makanan terus
diserap oleh tanaman hingga habis atau hingga terbentuk daun pada tumbuhan.
Pada sampel 1,2,4, dan 5 (terkena cahaya
matahari), batangnya lebih pendek namun lebih kuat, berwarna hijau, dan bengkok
menuju kearah datangnya cahaya; daunnya lebih lebar, tebal, dan berwarna hijau
dibandingkan dengan sampel 3 (tidak terkena cahaya matahari) yang batangnya panjang
tapi lemah berwarna putih pucat, dan bengkok ke segala arah hingga mengenai
lantai; daunnya tidak mekar, kecil, tipis, dan berwarna kuning. Hal ini terjadi
karena cahaya matahari diperlukan tanaman hijau dalam proses fotosintesis yang
akan menghasilkan zat makanan sehingga batang menjadi kuat dan daunnya dapat
mekar. Meskipun begitu, cahaya matahari menjadi penghambat pertumbuhan panjang
tanaman karena hormon auksin yang terkena cahaya matahari akan terurai dan
rusak. Auksin adalah hormon yang mengatur pertumbuhan sel. Tanaman yang tidak
terkena cahaya matahari hormon auksinnya tidak terganggu sehingga tanaman
tumbuh lebih panjang namun tidak subur pertumbuhannya atau disebut etiolasi.
Sehingga, tanaman yang terkena cahaya matahari lebih pendek dibandingkan dengan
tanaman yang tidak terkena cahaya matahari. Terlihat juga pada tanaman yang
terkena cahaya matahari batangnya bengkok mengarah ke cahaya matahari. Hal ini
disebabkan karena pengaruh cahaya matahari terhadap hormon auksin sehingga
terjadinya gejala fototropisme dimana tumbuhan bergerak menuju rangsangan
cahaya. Pada tanaman yang tidak terkena cahaya matahari akan mengandung air
lebih banyak sedangkan zat gulanya sedikit. Akibatnya jumlah jaringan mesofil
meningkat sehingga daun yang terbentuk menjadi lebih kecil dan tipis. Adapun
pada daun yang mendapat cahaya matahari akan mengandung sedikit air dan zat
gulanya banyak. Akibatnya jaringan palisadenya berlapis-lapis, daunnya pun
lebih tebal dan besar. Cahaya matahari juga merangsang pembentukan klorofil
sehingga tanaman ditempat yang terkena cahaya matahari daunnya berwarna hijau.
Tanaman ditempat gelap tidak dapat membentuk klorofil sehingga daunnya berwarna
kuning.
Pada sampel 1 (media tumbuhnya tanah gembur)
batangnya lebih panjang dan besar dibanding dengan sampel 2 (media tumbuhnya
pasir) dan 5 (media tumbuhnya kapas). Sampel 1 mendapatkan banyak nutrisi dari
media tumbuhnya dibanding tanaman pada sampel 5 yang hanya mendapatkan sedikit
nutrisi dari media tumbuhnya serta pada sampel 2 yang sama sekali tidak
mendapatkan nutrisi dari media tumbuhnya.
Berdasarkan data yang saya dapat, kotiledon
pada tanaman kacang hijau terangkat ke atas permukaan tanah. Hal ini disebabkan
karena kacang hijau mengalami perkecambahan epigeal, yaitu perkecambahan yang
mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah.
VIII.
KESIMPULAN
Kacang hijau
mengalami perkecambahan epigeal. Proses perkecambahan biasanya diawali dengan
masuknya air ke dalam biji (imbibisi). Saat perkecambahan, tanaman mendapatkan
makanan dari cadangan makanan di kotiledonnya. Pertumbuhan dan perkembangan
tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: cahaya matahari,
nutrisi, air, dan hormon.
IX.
DAFTAR
PUSTAKA
Pujiyanto,
Sri. 2012. Menjelajah Dunia Biologi. Solo:
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Pramono,
Shidiq, Subardi, and Nuryani. 2009. Biologi
3. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Riandari,
Henny. 2007. Sains Biologi. Solo: PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar