Senin, 19 Januari 2015

Sistem Kekebalan Humoral



A.       RUMUSAN MASALAH
a. Apa itu sistem kekebalan humoral?
b. Bagaimana tahapan dalam sistem kekebalan humoral?
c.Bagaimana mekanisme sistem kekebalan humoral?
d. Apa perbedaannya dengan sistem kekebalan lainnya?

B.       TUJUAN
a.       Untuk mengetahui apa itu sistem kekebalan humoral
b.       Untuk mengetahui tahapan dalam sistem kekebalan humoral
c.       Untuk mengetahui mekanisme sistem kekebalan humoral
d.       Untuk mengetahui perbedaannya dengan sistem kekebalan lainnya

C.        PENGERTIAN
Sistem kekebalan humoral adalah imunitas yang dimediasi oleh molekul didalam darah, yang disebut antibodi. Antibodi dihasilkan oleh sel B limfosit. Mekanisme imunitas ini ditujukan untuk benda asing yang berada diluar sel (berada di cairan atau di jaringan tubuh). Limfosit B akan mengenali benda asing tersebut, kemudian akan memproduksi antibodi. Antibodi merupakan molekul yang akan menempel di suatu molekul spesifik (antigen) di permukaan benda asing tersebut.  Kemudian antibodi akan menggumpalkan benda asing tersebut sehingga menjadi tidak aktif, atau berperan sebagai sinyal bagi sel-sel fagosit.
                Pembentukan antibodi ini dipicu oleh kehadiran antigen. Antibodi secara spesifik akan bereaksi dengan antigen. Spesifik, artinya antigen A hanya akan bereaksi dengan antibodi A, tidak dengan antibodi B begitu pula sebaliknya.
                Antibodi umumnya tidak secara langsung menghancurkan antigen yang menyerang. Namun, pengikatan antara antigen dan antibodi merupakan dasar dari kerja antibodi dalam kekebalan tubuh.  Terdapat beberapa cara antibodi menghancurkan patogen atau antigen, yaitu netralisasi, penggumpalan, pengendapan, dan pengaktifan sistem komplemen (protein komplemen).
Berdasarkan responnya terhadap suatu jenis penyakit, sistem imun dibagi menjadi 2 macam, yaitu sistem imun non-spesifik dan sistem imun spesifik.
1.       Sistem imun non-spesifik, adalah sistem imun yang melawan penyakit dengan cara yang sama kepada semua jenis penyakit. Sistem imun ini tidak membeda-bedakan responnya kepada setiap jenis penyakit, oleh karena itu disebut non-spesifik. Sistem imun ini bekerja dengan cepat dan selalu siap jika tubuh didatangkan suatu penyakit. Sistem imun non-spesifik mempunyai 4 jenis pertahanan, yaitu:
a.       Pertahanan fisik, dapat berupa kulit, lapisan mukosa/lendir, silia, serta mekanisme batuk dan bersin. Pertahanan ini merupakan pelindung pertama tubuh kita.
b.       Pertahanan biokimia, pertahanan yang berupa zat-zat mikroba yang menangani mikroba yang lolos dari pertahanan fisik. Pertahanan ini dapat berupa pH asam yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat, asam lambung yang dikeluarkan oleh lambung, air susu, dan saliva.
c.       Pertahanan humoral, melibatkan molekul-molekul yang larut untuk melawan mikroba. Biasanya molekul yang bekerja adalah molekul yang berada di sekitar daerah yang dilalui oleh mikroba. Contoh molekul larut yang bekerja pada ppertahanan ini adalah interferon (IFN), defensin, kateisidin, dan sistem komplemen
d.       Pertahanan selular, melibatkan sel-sel sistem imun dalam melawan mikroba. Sel-sel imun tersebut ada yang ditemukan padasirkulasi darah dan ada juga yang ditemukan pada jaringan. Neutrofil, basofil, eusinofil, monosit, dan sel NK adalah sel sistem imun non-spesifik yang biasa ditemukan pada sirkulasi darah. Sedangkan sel biasa yang ditemukan pada jaringan adalah sel mast, makrofag dan sel NK.
2.       Sistem imun spesifik, adalah sistem imun yang membutuhkan pajanan atau bisa disebut harus terlebih dahulu mengenali jenis mikroba yang akan ditangani. Sistem ini bekerja secara spesifik karena respon terhadap setiap jenis mikroba berbeda. Karena membutuhkan pajanan, sistem imun ini membutuhkan waktu yang lama untuk memberikan respon. Namun jika sistem imun ini sudah terpajan oleh suatu mikroba atau penyakit, maka perlindungan yang diberikan akan bertahan lama karena sistem imun ini mempunyai memori terhadap pajanan yag didapat. Sistem imun ini dibagi menjadi 2, yaitu:
a.       Sistem imun spesifik humoral, yang paling berperan dalam sistem imun spesifik humoral ini adalah limfosit B. Sel B ini berasal dari sumsum tulang dan akan menghasilkan sel plasma lalu menghasilkan antibodi. Antibodi inilah yang akan melindungi tubuh kita dari infeksi ekstraselular, virus dan bakteri, serta menetralkan toksinnya.
b.       Sistem imun spesifik selular, yang paling berperan dalam sistem imun spesifik humoral ini adalah limfosit T. Sel T juga berasal dari sumsum tulang, namun dimatangkan di Timus. Fungsi umum sistem imun ini adalah melawan bakteri yang hidup intraseluler, virus, jamur, parasit, dan tumor. Sel T nantinya akan menghasilkan berbagai macam sel, yaitu sel CD4+ (Th1, Th2), CD8+, dan Ts (Th3).

D.       TAHAPAN
Antibodi bekerja menghancurkan antigen melalui beberapa tahapan, yaitu penetralan (netralisasi), pengendapan, penggumpalan, dan aktivasi protein komplemen.
a.     Penetralan (Netralisasi)
Netralisasi terjadi apabila antigen memblokir beberapa tempat antigen berikatan dan membuatnya tidak aktif. Antibodi menetralkan virus dengan menempel pada tempat yang seharusnya berikatan dengan sel inang.
Selain itu, antibodi menetralkan bakteri dengan menyelimuti bagian beracun dari bakteri sehingga sel fagosit dapat menerima bakteri tersebut.
b.     Penggumpalan
Penggumpalan (aglutinasi) bakteri, virus, atau sel patogen lain oleh antibodimerupakan salah satu cara yang cukup efektif. Hal ini dapat dilakukan karena antibodi minimal memiliki dua daerah ikatan (dinding site). Cara ini memudahkan sel fagosit menangkap dan memakan sel-sel patogen tersebut.
c.     Pengendapan
Pengendapan dilakukan pada antigen terlarut oleh antibodi. Hal ini untuk membuat antigen terlarut tidak bergerak dan memudahkan ditagkap oleh sel fagosit.
d.     Aktivasi protein komplemen
Antibodi yang berikatan dengan antigen akan mengaktifkan sistem komplemen (protein komplemen) untuk membentuk luka atau pori pada sel mikroba patogen. Pembentukan luka atau pori ini menyebabkan luka atau pori pada sel mikroba patogen. Pembentukan luka atau pori ini menyebabkan lisozim dapat masuk dan sel patogen tersebut akan hancur (lisis).


E.         MEKANISME KERJA
                Saat ada benda asing yang masuk ke dalam tubuh, maka sel B yang diproduksi oleh sumsum tulang akan mengenali antigen tersebut. Ada berbagai jenis sel B, mereka masing-masing dirancang untuk merespon antigen tertentu.             
Sel B akan mengenali benda asing tersebut, kemudian akan memproduksi antibodi.  Kemudian antibodi akan menempel dan menggumpalkan benda asing tersebut sehingga menjadi tidak aktif, atau berperan sebagai sinyal bagi sel-sel fagosit. Setelah ditandai dengan antibodi ini, para antigen akan dihancurkan oleh sel-sel kekebalan lainnya. Setelah ‘perang‘ telah selesai, banyak dari sel B yang mati dan sebagian lagi selamat dan menetap di sumsum tulang dan bertindak sebagai semacam ‘‘memori‘‘ dari serangan ini. Sehingga jika suatu hari nanti ada virus ini lagi menyerang, maka sistem kekebalan akan lebih siap dan lebih efektif dalam menghadapinya.
Limfosit B memori biasanya berumur panjang dan tidak memproduksi antibodi kecuali  dikenai antigen spesifik. Suatu saat, jika tidak ada antigen yang sama yang menyerang sebelumnya dalam jangka waktu yang lama, maka limfosit B bisa saja mati dan individu tersebut bisa saja akan sakit jika diserang lagi oleh antigen tersebut, sehingga seluruh proses respon imun harus diulang dari awal.
Namun jika terjadi serangan dari virus yang belum dikenal sebelumnya, ia harus mulai dari awal dan biasanya memerlukan waktu beberapa hari untuk merespon dengan imun yang efektif. Selama waktu ini, virus dapat berkembang biak tak terkendali dan mungkin berbahaya. Hanya ketika tubuh telah menghasilkan sejumlah besar antibodi yang cocok yang dapat melawan infeksi ini.

F.        PERBEDAAN DENGAN SISTEM KEKEBALAN LAINNYA
1.       Perbedaan Sistem kekebalan humoral dengan sistem kekebalan seluler
a.       Yang paling berperan dalam sistem kekebalan humoral adalah sel B atau limfosit B. Sedangkan, yang paling berperan dalam sistem kekebalan seluler adalah sel T atau limfosit T.
b.       Sel B pada sistem kekebalan humoral berasal dari sumsum tulang sama seperti sel T pada sistem kekebalan seluler, namun sel T dimatangkan di Timus sedangkan sel B tidak.
c.       Sel B pada sistem kekebalan humoral menghasilkan plasma darah kemudian menghasilkan antibodi sedangkan sel T pada sistem kekebalan seluler menghasilkan berbagai macam sel, yaitu sel CD4+ (Th1, Th2), CD8+, dan Ts (Th3).
d.       Fungsi umum sistem kekebalan humoral adalah melindungi tubuh kita dari infeksi ekstraseluler, virus dan bakteri, serta menetralkan toksinnya. Sedangkan Fungsi umum sistem kekebalan seluler adalah melawan bakteri yang hidup intraseluler, virus, jamur, parasit, dan tumor.


2.       Perbedaan Sistem kekebalan humoral dengan perlindungan di Prokariota
a.       Prokariota memiliki mekanisme pertahanan yang unik yang disebut sistem modifikasi restriksi yang memproduksi enzim endonuklease.

3.       Perbedaan Sistem kekebalan humoral dengan perlindungan di Invertebrata
a.       Invertebrata tidak memiliki limfosit atau antibodi berbasis sistem imun humoral.
b.       Invertebrata memiliki reseptor pengenal pola dan peptida anti mikrobia.
c.       Berbagai jenis serangga, kepiting, dan cacing memiliki sistem prophenoloksidase.
d.       Beberapa spesies serangga memproduksi peptida antimikrobia yang dikenal dengan ama defensin dan cecropin.

4.       Perbedaan Sistem kekebalan humoral dengan perlindungan di Tanaman
a.       Tanaman tidak memiliki limfosit dan antibodi.
b.       Saat terinfeksi, bagian tanaman yang terinfeksi tersebut dibuang dan digantikan.
c.       Tanaman membentuk dinding atau memisahkan bagian tanaman yang terinfeksi untuk menghentikan penyebaran infeksi.
d.       Kebanyakan respon imun tanaman melibatkan sinyal kimia sistemik yang dikirim melalui tanaman.
e.       Tanaman memproduksi respon hipersensitif.

G.       KESIMPULAN
Sistem kekebalan humoral adalah imunitas yang dimediasi oleh molekul didalam darah, yang disebut antibodi. Antibodi dihasilkan oleh sel B limfosit. Antibodi adalah biomolekul yang tersusun atas proteein dan dibentuk atas protein dan dibentuk sebagai respons terhadap keberadaan benda-benda asing (mikroorganisme, molekul-molekul asing, dan sel-sel abnormal) yang tidak dikehendaki di dalam tubuh kita. Benda-benda asing itu disebut antigen.

H.      DAFTAR PUSTAKA
Pujiyanto,Sri.2012.Menjelajah Dunia Biologi.Jakarta: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Http://mcholieq.blogspot.com/2014/02/makalah-biokimia-sistem-imun-imunitas.html?m=1
http://duniahermanto.wordpress.com/2014/01/16/mekanisme-pertahanan-tubuh/
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem_kekebalan
http://kidungkawan.blogspot.com/2013/10/pengertian-fungsi-dan-mekanisme-sistem.html?m=1
http://aman-hidayah.blogspot.com/2008/01/mekanisme-sistem-kekebalan-tubuh.html?=1
hhtp://smointi.blogspot.com/2012/12/makalah-sistem-kekebalan-tubuh.html?m=1

2 komentar:

  1. http://agenresmitransferfactor.com/5-cara-memelihara-kekebalan-tubuh.html

    BalasHapus
  2. eyang tolong kirim file nya ke altheanee@gmail.com ya mwamwa

    BalasHapus