Jumat, 21 Februari 2014

Dangke

Ketika berkunjung ke Enrekang, makanan khas yang patut anda coba yakni Dangke. Konon, Dangke merupakan makanan khas di kabupaten Enrekang yang hanya dapat dijumpai di tempat makanan itu dibuat, meskipun nama makanan ini telah dikenal hingga ke Makassar. dangke merupakan bahasa belanda yang artrinya terima kasih. danke juga biasa disebut sebagai kejunya orang enrekang.

Makanan yang berwarna putih seperti tahu dan terasa lembut ketika anda mengkonsumsinya menjadi ciri khas tersendiri dari Dangke. Bagi pecintanya, rasa Dangke dinilai gurih seperti keju dan kenyal seperti tahu. Bedanya, jika tahu dibuat dari fermentasi kacang kedelai. Sementara Dangke dibuat dari susu kerbau yang telah difermentasikan.  Dalam pembuatan dangke biasanya getah yang digunakan adalah daun pepaya dan buah nanas. Jika rasanya agak pahit berarti dangke dicampurkan dengan sari daun pepaya, dan jika rasanya agak kecut dan berwarna kekuningan berarti bahan campurannya dari buah nanas.

Masyarakat Enrekang biasanya membuat Dangke untuk dikonsumsi sendiri ataupun dijual kembali kepada para pemesannya. Untuk membuat Dangke tidaklah mudah. Dalam proses pembuatan makanan ini, mereka harus menyiapkan susu kerbau yang dinilai berkualitas bagus terlebih dahulu. Kualitas susu kerbau itu diyakini dapat mempengaruhi kualitas rasa dari Dangke. Setelah itu, barulah susu kerbau dimasak bersama dengan garam hingga mendidih. Untuk memadatkan rebusan susu kerbau itu, mereka menambahkan sedikit getah dari buah pepaya. Getah dari buah pepaya mengandung enzim papain. Enzim papain itulah yang dapat memisahkan air dan protein dalam susu kerbau. Setelah susu kerbau itu terlihat menggumpal, pemberian enzim papain dihentikan. Jika terlalu banyak campuran enzim papain dalam rebusan susu, rasa Dangke menjadi pahit. Setelah campuran susu matang dan terlihat padat, barulah rebusan itu disaring. Untuk membuat Dangke, hanya dibutuhkan kandungan protein yang dalam susu. Sementara kandungan airnya dibuang. Setelah disaring, barulah campuran susu kerbau itu dimasukkan ke dalam cetakan khusus kemudian didinginkan.

Di Enrekang, terdapat beragam bentuk dan ukuran Dangke sesuai selera dari pembuat Dangke itu sendiri. Umumnya, cetakan Dangke terbuat dari tempurung kelapa yang telah dibersihkan dan dibelah hingga berbentuk setengah lingkaran. Sementara untuk penyajiannya, Dangke dapat langsung dikonsumsi setelah matang atau diolah terlebih dahulu menjadi Dangke Goreng serta Dangke Panggang. Lain halnya dengan kebiasaan masyarakat di Enrekang. Mereka biasanya mengkonsumsi Dangke berwarna putih seperti tahu itu bersama dengan Pulu Mandoti, beras ketan yang telah dimasak seperti nasi putih.

 Tertarik untuk mencoba cita rasa Dangke? anda dapat memperolehnya di beberapa kedai makanan di kabupaten Enrekang. Karena cita rasa Dangke lambat laun peminatnya semakin bertambah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar